Senin, 15 Juni 2015
ff marriage life romance
Chapter 3
'I'll Protect You, You're My Everything'
Author: Mhaya_Seulbi92
Cast: kim yun hee, cho kyu hyun, jessica jung.
Other cast: cari tau sendiri
Genre: romance, sad
Ratting: pg 17
Light: chapter
Disclamer: I hate copas, ini murni imajinasi aku sendiri. Hargai karya orang, I hate silent reader. Jdi tinggalkan koment kalian ya!
Warning: banyak typo beterbangan.
Happy Reading...!!!!
Author POV
"Apa enak?" Tanya Kyuhyun.
"Eum... " angguk Yunhee senang.
"Bagaimana keadaan kandunganmu...?" Tanya Kyuhyun lagi.
"Baik. Maaf merepotkanmu ." Jawab Yunhee.
"Kandungan...???" Tanya seorang yeoja yang datang tiba tiba . Kyuhyun dan Yunhee menengok ke arah suara itu. Kyuhyun nampak sangat terkejut atas kedatangan yeoja itu.
"Eom...eomma...!!!" Ujar Kyuhyun terbata bata. Kyuhyun terkejut melihat kedatangan ibunya yang tiba tiba. Yunhee yang kala itu sedang memakan apel, menjatuhkan apelnya karena ikut terkejut. Ibu Kyuhyun berjalan mendekati mereka.
"Siapa yang hamil?" Tanya ibu Kyuhyun tegas. Yunhee yang ketakutan hanya diam menunduk. "Eomma bertanya, siapa yang hamil?" Tegas ibu kyuhyun. Dengan sedikit gugup Yunhee memberanikan diri untuk bicara.
"Jwosonghamnida. " jawabnya singkat.
"Kau. Siapa kau? Dan siapa ayah dari anak dalam kandunganmu? "Tanya ibu kyuhyun lagi. Yunhee sangat ketakutan ia takut akan di usir oleh ibu Kyuhyun. Tubuh Yunhee nampak bergetar menahan takut. Kyuhyun yang melihat wajah Yunhee yang mulai pucat juga nampak khawatir.
"Aku yang menghamilinya eomma....!" Ujar Kyuhyun yang berhasil membuat dua yeoja itu membelalakan mata. Bahkan Yunhee tidak bisa berkata apa apa.
"Mwo? " kaget ibu Kyuhyun.
'Bugg bugg bugg' suara hantaman tas yang dipukulkan pada Kyuhyun.
"Kau... dasar namja tidak tau diri... kenapa kau menghamili anak orang hahh? Mau kau taruh dimana nama keluarga kita? " ujar ibu Kyuhyun dengan terus memukuli putranya. Sedang Yunhee berusaha membantu menghalangi ibu Kyuhyun yang ingin terus memukuli putranya itu.
"Kumohon hentikan" kata Yunhee. Ibu Kyuhyunpun menghentikan kegiatan pemukulan brutal itu. Sedang Kyuhyun bersembunyi dibalik tubuh mungil Yunhee. "Jangan pukuli Kyuhyun-ssi lagi. Aku yang salah dalam peristiwa ini. Aku meminta maaf karena membuat kekacauan dikeluarga kalian. Maaf." Ujar Yunhee.
"Apa maksudmu...?" Tanya Kyuhyun. Yunhee membalikkan tubuhnya dan menghadap Kyuhyun.
"Maafkan aku. Aku akan pergi. Terimakasih atas perhatianmu selama ini. " jawab Yunhee.
Yunhee beranjak pergi menuju kamar untuk mengemasi pakaian. Namun langkahnya terhenti karena suara itu.
'Bugg bugg bgugg'
Yunhee membalikkan badan dan melihat ibu itu memukuli Kyuhyun lagi dengan tasnya.
"Kenapa kau diam saja bocah tengik...? Kalau kau yang menghamilinya, kau harus bertanggung jawab...!!!" Teriak ibu Kyuhyun."Dan kau nona, kau tidak perlu pergi dari sini. Tindakanmu kemari sudah benar. Maafkan putraku. Dia akan bertanggung jawab atas kejadian ini. " lanjutnya. Yunhee diam di tempat mendengar ucapan ibu Kyuhyun.
Kyuhyun POV
Setelah kemarahan eomma mereda, aku membawa Yunhee-ssi masuk kekamarnya. Kurasa ini adalah hari yang paling menakutkan untuknya. Kulihat dia duduk melamun ,tatapannya kosong. Apa dia memikirkan sesuatu?
"Yunhee-ssi, gwaenchanha?" Tanyaku.
"Seharusnya kau tidak perlu mengakuinya. Aku merasa ---"
"Apa kau berniat untuk pergi?" Potongku.
"Bukan begitu maksudku. Dengan memberiku tempat tinggal sementara saja, aku sudah sangat berterimakasih, dan untuk yang tadi, aku takut tidak bisa membalas kebaikanmu." Jawabnya. Kudekati dirinya, kuberlutut dihadapannya.
"Yunhee-ssi.. bukankah aku pernah mengatakan padamu kalau aku tulus membantumu? Jangan pernah terbebani dengan kebaikanku. Kaulah yang memegang kendali atas keputusanmu sendiri. " jawabku. Kurasakan tubuhnya bergetar. "Uljimma " sambungku dengan mengusap air matanya. "Ibu hamil tidak boleh sering menangis. " godaku.
"Lalu , bagaimana dengan pengakuanmu? Aku takut kalau semuanya terbongkar."
"Tenanglah. Kita hanya perlu bersandiwara jika eomma datang berkunjung. Eumm?"
"Eumm" angguknya.
Setelah selesai menenangkan Yunhee-ssi, aku keluar kamar untuk bertemu dengan eomma yang sedang menyiapkan makan malam. Aku merasa sangat berdosa karena telah membohongi yeoja yang melahirkanku dan membesarkanku.
"Kyu, tumben sekali rumahmu nampak bersih, biasanya eomma yang membersihkan kalau datang berkunjung." Kata eomma.
"Yunhee yang membersihkan."jawabku singkat.
"Mwo?" Tatapan eomma berubah tajam mendengar jawabanku. Memang benar, Yunheelah yang membersihkan rumah setiap harinya.
'Tak' sendok makan mulus mengetok kepalaku.
"Appo..."rengekku.
"Apa kau sudah gila? Kau sudah menghamilinya, dan kau menyuruhnya membersihkan rumah? Apa aku mengajarimu berbuat seperti itu?" Kata eomma marah.
"Aish... aku sudah menyuruhnya istirahat saja, tapi dia tidak mau. " aduku.
'Cklek' suara pintu terbuka, Yunhee keluar dari kamarnya, lalu berjalan mendekatiku dan eomma.
"Kenapa kau keluar,,,? Seharusnya kau istirahat saja." Kataku.
"Aku tidak bisa tidur. Aku ingin susu. Apa kau punya susu dikulkas?" Ujarnya.
"Ada. Tadi eomma membawanya. Ini minumlah susu ini. Kau harus sehat. Agar kau bisa menghadapi Kyuhyun yang sangat menyebalkan ini. " jawab eomma dengan menyodorkan sekotak susu pada Yunhee.
"Gamsahamnida ajumma!" Jawabnya.
"Ajumma? Yakk... aku adalah nenek dari anakmu dan ibu dari calon suamimu. Jangan panggil aku ajumma. Panggil aku eomma. Arraseo?" Kurasa eomma mulai lagi.
"Ne, eom.. eomma..."
Kurasa aku harus membawa Yunhee kekamar saja. Kulihat sepertinya dia tidak pandai bersandiwara.
----- -----
Author POV
Keesokan harinya, Yunhee terbangun dari tidurnya. Ia merasa ada yang aneh.
'Ini bukan kamarku' gumamnya dalam hati.
"Kau sudah bangun?" Tanya Kyuhyun yang sedang merapikan dasinya. Yunhee masih nampak bingung dengan sekitarnya. "Ini kamarku. Semalam aku memindahkanmu kemari. Eomma bermalam disini. Jadi sementara kita tidur bersama. " lanjut Kyuhyun. Yunhee nampak sedikit canggung. "Kau tidak perlu takut, aku tidur disofa semalam."
"Maaf , aku merepotkanmu lagi. "Yunhee nampak bersalah. Ia yang bisa di anggap tamu dirumah ini justru tidur dikasur yang empuk, sedangkan Kyuhyun yang pemilik rumah malah tidur disofa kamar. "Seharusnya aku yang tidur disofa dan----"
"Eomma sudah menyiapkan sarapan. Kajja... "potong Kyuhyun.
Yunhee POV
tidak ada percakapan antara kami diruang makan ini. Serasa sarapan sendiri. Suasana sepi menyelimuti kami. Tidak ada yang mau mengawali percakan. Aku merasa tertekan.
"Yunhee-ssi, berapa usia kandunganmu?" Pertanyaan itu berhasil membuatku menghentikan kegiatan menyuapi mulutku. Tenggorokanku trasa tercekik. Aku bahkan bisa merasakan detak jantungku berdegup kencang seperti ingin lepas dari singgahannya.
"2bulan" jawab seorang yang duduk disampingku. Siapa lagi kalau bukan Kyuhyun, malaikat tanpa sayap.
"Aku tidak bertanya padamu Kyu, aku bertanya pada yeoja itu. Berapa usia kandunganmu?" Tanya ibu Kyuhyun dengan nada sedikit tinggi.
"2bulan" jawabku gemetar. Sungguh seandainya aku bisa memilih, aku lebih memilih susana makan yang sepi dari pada disertai percakan yang membuatku tertekan. Ingin sekali aku menyudahi sarapan ini dan masuk kekamar mencari jalan aman. Namun apa daya, kakiku tidak mau sejalan dengan keinginanku.
Tiba tiba kurasakan tanganku menghangat. Kulihat tangan Kyuhyun menggenggam erat tanganku seolah memberiku kekuatan untuk menghadapi ibunya.
"Kalian harus segera menikah...!" Lanjut ibu Kyuhyun. Serasa di timpa bongkahan batu, kepalaku terasa berat. Pusing. Tubuhkupun terasa lemas. Apa yang harus kulakujan? Kyuhyun bukan ayah dari anakku. Aku merasa bersalah. Sesorang tolonglah aku. Aku sudah tidak kuat menahan diriku. Tubuhku terlalu lemas dan limbung. Sebuah tangan menahanku.
"Gwaenchanha?" Tanya Kyuhyun nampak panik. "Eomma, kenapa kau selalu mengintrogasinya ? Dia sedang hamil eomma... jangan membuatnya tertekan." Marah Kyuhyun pada ibunya.
"Apa dia sakit?" Tanya ibu Kyuhyun yang terlihat ikut panik. Ingin rasanya aku ngatakan kalau aku hanya pusing. Tapi bibirku sangat sulit untuk bicara. Kuputuskan untuk diam saja.
Setelah mengantarkan Yunhee istirahat dikamar, aku berangkat kekantor. Jika saja tidak ada rapat hari ini, mungkin aku lebih memilih untuk menemani Yunhee dirumah. Aku takut eomma akan mengintrogasinya lagi. Ku akui sekarang , bahwa rasa peduliku pada yeoja yang sekarang tinggal satu atap denganku bukan rasa peduli karena aku merasa kasihan padanya. Tapi rasa ini rasa seorang namja yang lebih dalam terhadap yeoja. Rasa cinta. Mungkin aku sudah gila. Karena aku baru mengenalnya dua hari yang lalu. Ya itulah cinta. Cinta memang gila. Tidak memandang waktu kapan cinta itu akan datang.
'Tok tok tok' ketukan pintu itu berhasil membuatku terkejut. Masuklah seorang yeoja yang ku panggil nona Jung.
"Rapat sudah siap. " ujarnya ketika masuk keruanganku.
"Baiklah..!!!" Jawabku. Kukemasi berkas berkas yang akan kubawa dalam rapat nanti, lalu kuberjalan menuju ruang rapat.
Author POV
Sedangkan dirumah, Yunhee sedang menata makan siang dalam kotak bekal. Hari ini nyonya Cho mengajak Yunhee untuk mengantarkan makan siang kekantor Kyuhyun.
"Apa sudah selesai Yunhee-aa?" Tanya nyonya Cho.
"Nde eomma. Sebentar lagi. " teriak Yunhee dari dapur.
Setelah selesai mengemas makan siang untuk Kyuhyun, Yunhee dan nyonya Cho berangkat kekantor.
Sesampainya dikantor, Yunhee dan nyonya Cho disambut oleh sekretaris Kyuhyun.
"Annyeonghaseyo nyonya Cho...???" Sapa Jessica ramah. Sorot matanya beralih tertuju pada yeoja yang berdiri disamping nyonya Cho, yeoja cantik yang menenteng kotak bekal milik Kyuhyun .Jessica sedikit asing dengan yeoja itu. Dia belum pernah bertemu sebelumnya.
Yunhee yang merasa kalau dirinya sedang di perhatikan oleh Jessica, merasa canggung.
"Perkenalkan Jessica-ssi, dia Kim Yunhee, calon menantu saya. Dia calon istri Kyuhyun. " ujar nyonya Cho. Bagaikan ada sambaran petir diatas kepala Jessica. Namja yang selama ini ia idam idamkan , ia puja puja, sudah mempuyai calon istri. Jessica merasa tidak rela kalau namja yang ia inginkan menjadi milik orang selain dirinya.
"Tidak akan aku biarkan. Kyuhyun hanya miliku. Tidak ada yang boleh memilikinya. " batin Jessica.
Yunhee tersenyum manis pada Jessica. Namun Jessica membalas dengan smirk yang mengerikan.
"Apa Kyuhyun ada diruangannya?" Tanya nyonya Cho. Ingin sekali Jessica berkata bohong kalau Kyuhyun sedang rapat. Namun apa daya, sekarang dia berhadapan dengan ibu Kyuhyun.
"Dia diruangannya." Jawabnya singkat. Nyonya Cho dan Yunhee berjalan meninggalkan Jessica memasuki ruang kerja Kyuhyun.ada rasa tidak rela di hati Jessica. Ingin sekali ia menyingkirkan yeoja yang akan menjadi istri Kyuhyun.
Yunhee POV
"Yakk... kenapa tidak menghubungiku dulu kalau kalian mau kemari...?" Kata Kyuhyun terkejut dengan kedatangan kami. Kami memang tidak memberi tahu kalau akan membawakan makan siang. Kulihat wajah Kyuhyun yang terkejut, sungguh sangat lucu. Aku suka. Suka? Apa ini? Kenapa tiba tiba aku suka ? Ini pasti salah. Kuatur napasku yang menggebu agar kembali normal. Tapi, siapa yang tidak suka dengan namja yang bagaikan malaikat ? Bahkan dia rela membohongi orangtuanya demi melindungiku. Rasanya aku ingin menangis. Entah sejak kapan air mataku mengalir membasahi pipi. Bahkan aku tidak merasakannya.
"Yunhee-aa... gwarnchanha?" Tanya eomma. Mungkin dia terkwjut melihatku berlinangan air mata. Air mata kesedihan karena membohongi seseorang, dan air mata kebahagiaan karena bertemu dengan mereka yang mau menerimaku yang seperti ini. Kuhapus air mataku, kulangkahkan kakiku memdekati Kyuhyun. Entah ada dorongan dari mana , tubuhku tiba tiba memeluknya. 'Grep'.
"Mianhae..." kataku sambil terisak karena tidak bisa lagi membendung perasaanku.
"Wae geurae?" Tanya Kyuhyun terkejut.
"Aku menyusahkanmu, seharusnya aku pergi saja waktu itu. Maafkan aku..."
"Yakk... ada apa denganmu? Yunhee-aa, eomma senang kau ada diantara kami. " ujar eomma. Rasannya aku sangat bahagia berada diantara mereka. Aku tahu aku salah... semua ini berawal dari kebohongan. Entah apa yang terjadi kalau semua ini terkuak. Mungkin aku akan... huft... aku tidak bisa membayangkan apa yang terjadi.
"Sudahlah... sudah waktunya makan siang. Kajja... meokja..." ajak Kyuhyun. Tapi entah mengapa aku belum rela melepas pelukan ini. Aku masih ingin memeluknya.
"Cakkamman... tunggu sebentar. Aku masih ingin seperti ini. Sebentar saja. "Kataku.
"Sepertinya eomma mengganggu acara kalian. Geurae...eomma akan pulang...!!! Kalian lanjutkan saja acara mesra kalian . Kyuhyun-aa... jaga Yunhee baik baik arraseo...?" Kata eomma. Entah seperti apa pipiku saat ini... mungkin sudah seperti kepiting rebus. Aku sungguh malu sekali.
Sepergian eomma, aku masih mempertahankan posisiku memeluk Kyuhyun. Aku sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada diriku.
"Yakk.. gwaenchanha...?" Tanya Kyuhyun.
"Mian..." jawabku dengan melepas pelukannya. Rasanya malu sekali memeluk seorang namja yang belum tahu statusnya apa.
"Kajja meokja...!" Ajaknya. Kamipun membawa makan siang kami kekantin. Sepanjang perjalanan menuju kantin, aku merasa banyak pasang mata yang memperhatikan kami. Rasanya seperti aku adalah seorang artis .
"Kyuhyun-ssi... aku merasa aneh dengan tatapan mereka semua. Apa sebaiknya aku pulang saja.?" Kataku karena merasa terganggu dengan tatapan tatapan orang disekitarku.
"Aniya... kita makan saja disini. Lagi pula setelah makan siang aku akan pulang. Semua pekerjaanku sudah kuselesaikan tadi. Aku ingin mengajakmu jalan jalan. " jawabnya. Akupun menurut dengan intruksinya. Kamipun makan siang bersama. Entah kenapa tatapanku tertuju pada seorang yeoja yang baru aku kenal tadi. Tatapannya sangan tajam, serasa ingin menelanku hidup hidup. Bukankah dia sekretaris Kyuhyun?.ada sorot kebencian dimatanya. Selera makanku langsung hilang karena tatapan intimidasi yeoja itu.
"Kyuhyun-ssi, aku ingin pulang saja." Rengekku.
"Wae? Kenapa ingin pulang? Aku baru saja makan makanan darimu. " jawabnya. Ya, Kyuhyun sedang makan sekarang. Bahkan mulutnya masih terisi ketika menjawab rengekanku. Tapi sungguh, aku tidak nyaman disini.
"Baiklah, aku akan pulang sendiri...!" Jawabku beranjak pergi. Tapi lengan Kyuhyun berhasil menghentikanku.
"Geurae.... kita pulang.!" Jawabnya dengan mulut penuh dengan makanan. Rasanya aku ingin menangis. Sungguh aku tidak bermaksud memaksanya menuruti semua keinginanku. Seharusnya aku bersyukur bertemu dengan namja baik sepertinya. Bukan malah terus merepotkannya. Kamipun pulang.
TBC
Jeng jeng jeng.... chapter 3 yang ancur banget...
Mian reader... otak lagi buntu. Cuma ini yang bisa aku persembahkan untuk kalian.mian banyak typo...
So... jgn lupa comen comen ya...
Tunggu karya aku selanjutnya.
Rabu, 10 Juni 2015
ff marriage life romance
Chapter 2
'I'll Protect You, You're My Everything'
Author: Mhaya_Seulbi92
Cast: kim yun hee, cho kyu hyun, jessica jung.
Other cast: cari tau sendiri
Genre: romance, sad
Ratting: pg 17
Light: chapter
Disclamer: I hate copas, ini murni imajinasi aku sendiri. Hargai karya orang, I hate silent reader. Jdi tinggalkan koment kalian ya!
Warning: banyak typo beterbangan.
Happy Reading...!!!!!
Kyuhyun POV
Dokter itupun keluar dari kamar Yunhee.
"Apa yang terjadi, kenapa perutnya sakit?" Tanyaku panik, tapi dokter itu malah tersenyum. Apa dia kira aku sedang beracting pura pura panik?
"Nona Yunhee tidak apa apa, dia hanya terlalu lelah. Di tambah dengan kondisinya yang sedang hamil, jadi dia agak sensitif dan ---"
"Ha..hamil?" Potongku
" Ya, nona Yunhee sedang hamil saat ini, dan usianya sudah menginjak bulan ke2, selamat, anda akan menjadi seorang appa!. Anda tenang saja, sekarang nona Yunhee sudah lebih baik, saya permisi dulu" jawab dokter itu lalu beranjak pergi.
"Hamil? Dia hamil? "
'JDAR' , bagaikan ada kilatan pertir di atas kepalaku. Aku sungguh terkejut. Bagaimana dia bisa hamil? . Untuk mengetahui jawabapnya, aku menanyakan langsung Yunhee.
Kulangkahkan kakiku masuk kekamar tamu, kamar yang ditempati Yunhee. Kulihat ia sedang deduk bersandar dan matanya ,,, matanya menyiratkan sebuah perasaan yang amat sedih.
" Kau hamil? " Tanyaku pelan . Dia menjawab dengan anggukan." Kenapa kau tidak bilang? Eoh?" Tanyaku lagi, namun dengan nada sedikit tinggi. Ku lihat dia berdiri menghampiriku. Dan dengan tiba tiba, dia berlutut dengan memeluk kakiku. " Yakk... Apa yang kau lakukan? Eoh. Cepat berdiri...!!!"
" Kumohon jangan usir aku...hiks.. Aku akan bekerja di rumahmu,hiks.. asal jangan kau usir aku, aku sudah hiks.. tidak punya siapa siapa lagi di dunia ini,hiks.. kumohon Kyuhyun-si,,,!" Ujarnya dengan terisak.
" Ceritakan padaku, apa yang terjadi...! " Ujarku. Kubantu dia berdiri dan duduk di tepi tempat tidur.
" Aku sudah menikah. " Jawabnya.
" Lalu dimana suamimu? " Tanyaku sedikit bergetar.
" Dia meninggal karena kecelakaan 1bulan yang lalu, mertuaku mengusirku karena menganggapku wanita pembawa sial. "
" Apa mereka tau kalau saat ini kau sedang mengandung? " Lanjutku.
" Aniya. Mereka tidak tau. Dan aku tidak akan memberitahukannya. Aku akan melindungi anakku. Hanya dia yg saat ini kumiliki. Jawabnya dengan mengusap lembut perutnya. Seperti ada rasa yg bergejolak di hatiku. Aku bisa merasakan sakit yang ia rasakan. Kulangkahkan kakiku keluar kamar .
" Istirahatlah. " Jawabku
" Apa kau akan mengusirku? "
" Apa aku terlihat seperti orang jahat? , tinggallah semaumu dirumahku. " Jawabku lalu beranjak pergi.
----
Yunhee POV
Kutarik napas panjang, lalu ku hempaskan perlahan. Pagi ini begitu cerah, secerah hatiku saat ini, senyum mengembang di wajahku ketika mengingat semalam aku tertidur dengan lelapnya. Aku sungguh berterima kasih kepada seorang malaikat tanpa sayap yang mau memberinya tempat tinggal.
" Aegi-ya... Apa kau sudah siap? Mari kita buatkan ajushi sarapan yang enak,,, eum?" Gumamku pada perut rataku.
Kulangkahkan kakiku menuju dapur untuk membuat sarapan. Namun entah kenapa tiba tiba, 'eumh'. Dengan sigap ku bekap mulutku lalu berlari ke arah wastafel.
'Hoek... Hoek...' Rasanya perutku mual sekali. 'Hoek...' Tubuhku lemas, aku hampir saja oleng karena tidak kuat menopang tubuhku sendiri. Namun sebuah lengan menolongku yg hampir pingsan.
" Gwaenchana ??? " Tanyanya. Namja itu , Kyuhyun. Sang malaikat tanpa sayapku. Entah kenapa air mataku mengalir , mungkin karena muntah atau suasana hatiku yg sedang terharu.
" Gomawo...! "Jawabku.
" Apa perlu ke rumah sakit? " Tambahnya.
" Aniya. Gwaenchana... Aku hanya sedikit mual..!! "
" Eoh..."
" Aku akan membuatkanmu sarapan." Ujarku.
" Tidak usah. Kau masih sakit, jadi istirahatlah. Aku akan sarapan di kantor saja." Jawabnya lalu beranjak pergi keluar rumah.
Kyuhyun pov
Rasanya aku tidak bisa berkonsentrasi dalam bekerja. Padahal setumpuk dokumen terpampang tinggi diatas meja. Apa yang aku pikirkan.
"Yunhee-shi" gumamku. Kenapa aku menyebut namanya? Apa karena memikirkannya membuatku tidak fokus bekerja.
'Tok tok tok'
Ketukan pintu membuatku kembali ke alam nyataku.
"Masuklah" ujarku.
Masuklah seorang yeoja . Dia sekretarisku. Jessica Jung.
"Maaf tuan, rapat akan segera dimulai, semua rekan---"
'Drrt drrt drrt..' getaran ponselku memotong laporan jessica. Kulihat layar touchscreen tertera nomor rumah. Apa Yunhee-ssi yang menelponku?
"Yeoboseo...?" Jawabku
"...... ...,... ......."
"Eoh... wae geurae...? Apa kau perlu sesuatu?" Tanyaku.
"........ ..,... ...,...."
"Apel? Aaaaa ya. Baiklah... aku akan membelikannya sekarang." Jawabku senang hati.
"......... ....... ...."
"Tidak... tidak merepotkan sama sekali. Kau tunggu saja . Aku akan segera pulang. "
Ternyata benar . Yunhee-ssi sedang ingin memakan apel. Akupun beranjak ingin pergi.
"Tuan, rapat akan segera di mulai. Anda mau kemana?" Tanya jessica.
"Aaa ya, aku lupa. Tolong sampaikan pada rekan rapat, aku menunda rapat sampai besok. Aku ada urusan penting. " jawabku.
"B..baik tuan. "
"Eoh ya jessica-ssi. Apa kau tau toko buah yang segar di sekitas sini..? "Tanyaku.
"Toko buah..? Sepertinya ada. Didekat minimarket depan kantor. Memangnya siapa yang ingin buah...?"
"Eummm te..temanku sedang ingin makan apel. Baiklah. Aku pergi dulu. Tugas kantor akan aku kerjakan di rumah. Terimakasih atas infonya." Kataku lalu pergi meninggalkan jessica-ssi . Sedikit ragu rasanya menjawab pertanyaan itu.
Teman...? Kami bahkan baru kenal kemarin. Tapi entah kenapa rasanya aku sudah mengenalnya lebih lama.
Author POV
Kyuhyun pergi keluar dari ruang kerjanya. Sedang jessica masih bingung dengan tingkah bosnya.
"Chingu...? Nuguya...? Kyuhyun yang aku kenal tidak pernah seperhatian ini pada temanya. Apa dia yeoja? Maldo andwae. Kyuhyun hanya milikku. Tidak akan ada seorangpun yang boleh memilikinya. " gumam jessica.
Yah. Yeoja yang bekerja sebagai sekretaris ini diam diam menyukai atasannya sendiri.
Yunhee POV
Rasanya bosan sekali sendirian dirumah. Tidak ada teman mengobrol, yang kulakukan hanya menonton tv dengan acara yang sangat membosankan. Apa yang harus aku lakukan supaya tidak bosan ? .
Akhirnya aku memutuskan untuk membaca majalah. Saat membuka halaman berikutnya, terpampanglah buah apel yang kelihatan sangat segar. Aku jadi ingin memakannya. Apa kyuhyun punya apel dikulkas?.
Akupun beranjak menuju dapur dan membuka kulkas.
"Eobseo..." ujarku. Padahal aku sangat ingin memakannya. "Aegi-ya..., apa saat ini kau sedang ingin makan apel?" Tanyaku pada aegiku yang masih dalam perut. "Aaa... apa Kyuhyun-ssi sibuk hari ini?"
Aku beranjak menuju ruang tengah. Kemarin Kyuhyun-ssi memberiku nomor telepon. Apa aku boleh meminta bantuan? Rasanya ragu. Aku takut mengganggunya bekerja.
Kuberanikan diriku untuk menekan tombol nomor. Dan tersambung.
"yeoboseo?" Sapaku.
"..... ......"
"Kyuhyun-ssi..ni aku Yunhee." Jawabku.
"..... ........ ......"
"Ne, aku.. aku ingin sekali makan apel. Apa kau bisa membelikanku apel. Tapi kalau tidak bisa juga tidak apa apa."
"....... ...... ....."
"Apa aku merepotkanmu...???"
"..... ..... ......"
Sambunganpun tertutup.
Apa aku bermimpi? Dia mau membelikanku apel?
Aku akan membuatkan sesuatu untuk membalas kebaikannya. Ya, aku akan membuatkan dia makan siang spesial.
Author POV
Tak terasa masakan yang di buat Yunhee sudah siap. Yunhee nampak senang. Ia menyeka keringat yang hampir menetes di pelipisnya.
'Tok tok tok'
"Apa itu Kyuhyun-ssi?" Tanya Yunhee sendiri. Iapun berlari kecil menuju pintu utama. Dengan semangat Yunhee membuka pintu.
"Yunhee-ssi... ini apelmu." Kata kyuhyun dengan memamerkan sekantung buah apel segar pesanannya.
"Kyuhyun-ssi.. gomapseumnida...!!!" Ujar Yunhee kelewat senang. Diterimanya sekantung plastik buah apel itu dan dibawanya masuk.
"Apa kau sangat menginginkannya...?" Tanya Kyuhyun.
"Nde... tiba tiba saja aku ingin memakannya. Eoh ... aku juga membuatkanmu makan siang. Semoga kau suka." Jawab Yunhee lalu menggiring Kyuhyunmenuju meja makan. Di pamerkanya spagety lada hitam buatannya pada Kyuhyun.
"Apa kau yang membuatnya sendiri...?" Tanya kyuhyun
"Tentu saja. Sebagai tanda terimakasih karena sudah membelikanku apel. Makanlah... semoga kau suka. "Kata Yunhee. Kyuhyun pun menyantap makanan buatan Yunhee. Sedang Yuhee menikmati apel pemberian Kyuhyun.
"Apa enak?" Tanya Kyuhyun.
"Eum... " angguk Yunhee senang.
"Bagaimana keadaan kandunganmu...?" Tanya Kyuhyun lagi.
"Baik. Maaf merepotkanmu ." Jawab Yunhee.
"Kandungan...???" Tanya seorang yeoja yang datang tiba tiba . Kyuhyun dan Yunhee menengok ke arah suara itu. Kyuhyun nampak sangat terkejut atas kedatangan yeoja itu.
TBC
Jenk jenk...!!!!! Ini dia next chapter yang dipastikan hancur total.
Kira kira siapa yeoja yang datang kerumah Kyuhyun...? Penasaran gak...? Dipastikan gak ada yang penasaran.
Jangan lupa comen comennya ya...
Tunggu next chapternya.
Gomawo udah baca.
ff marriage life romance
Chapter 1
' I'll Protect You, You're My Everything'
Author: Mhaya_Seulbi92
Cast: kim yun hee, cho kyu hyun, lee dong hae.
Other cast: cari tau sendiri
Genre: romance, sad
Ratting: pg 17
Light: chapter
Disclamer: I hate copas, ini murni imajinasi aku sendiri. Hargai karya orang, I hate silent reader. Jdi tinggalkan koment kalian ya!
Warning : banyak typo beterbangan.
Happy Reading...!!!!!
Yun Hee POV
Entah ini memang takdirku , atau memang nasibku yang selalu tidak pernah merasakan yang namanya keberuntungan. Sejak kecil aku sudah di tinggalkan orang tuaku di panti asuhan. Hingga aku dewasa, tak ada satupun yang mau mengangkatku menjadi anak. Sampai aku memutuskan untuk keluar dari panti, dan mencari jalan hidupku. Aku bekerja paruh waktu untuk menghidupi diriku sendiri yg tinggal di sebuah rumah sewaan kecil .
Suatu hari, aku bertemu dengan seorang pemuda, pemuda yang menurutku err,,, tampan. Di situlah aku merasakan yg namanya cinta pada pandangan pertama. Apa kalian tau rasanya seperti apa? Rarasnya seperti ada jutaan kupu kupu yang beterbangan di perut, senang sekali. Apa lagi saat ternyata orang itu juga mencintaimu, aku merasa akulah satu satunya orang yang bahagia di dunia ini. Lee dong hae, pria tampan yg sangat aku cintai.
" Yun hee-yaa, maukah kau menikah denganku? Aku rasa aku tidak bisa hidup tanpamu" ujarnya kala itu yang berhasil membuatku menitihkan air mata. Air mata kebahagiaan. Kurasa ini takdirku untuk bahagia.
Kalian harus tau, pernikahanku dan Donghae oppa tidak mendapat restu dari eommanya. Eomma Donghae memnganggapku yeoja yg tidak baik karena tidak tau asal usul aku dilahirkan. Meski begitu, Donghae oppa masih tetap menikahiku. walaupun kita tinggal di atap yang sama, eomma Donghae tidak pernah baik padaku. Selalu saja mencari kesalahanku. 6bulan kami menikah, sesuatu yg buruk terjadi pada suamiku. Dia mengalami kecelakaan yg mengakibatkan meninggal seketika di tempat itu. Kalau saja waktu itu aku tidak menyuruhnya untuk membeli buah lemon, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini. Aku selalu merutuki kebodohanku kala itu.
Aku baru menyadari kalau diriku sedang tidak sendiri saat ini. Ada janin yg tumbuh di rahimku.
" Oppa... Kenapa kau meninggalkan kami...?" Tangisku pecah kala itu . Eomma Donghae oppa mengusirku karena menganggapku wanita pembawa sial yang mengakibatkan putra semata wayangnya meninggal. Bukankah aku juga sedih? . Mereka mengusirku begitu saja tanpa mendengarkan penjelasanku. Bahwa aku tengah mengandung benih putra mereka.
Dan di sinilah aku saat ini, dipinggiran jalan dengan menggandeng sebuah koper besar berisikan pakaian dan barang lainya. Padahal hampir saja aku mendapat kebahagiaanku, tapi memang nasibku tidak pernah baik. Aku harus bisa menghidupi diriku dan melindungi calon buah hatiku yang sekarang sudah berusia 2bulan. Kuatkan eomma aegi-ya,,, eomma akan melindungimu sekuat mungkin.
Kyu Hyun POV
Hufh... Sebuah helaan napas panjangku. Rasanya ada puluhan ton batu di punggungku. Ingin rasanya segera ku rebahkan tubuhku di kasur kamarku yang empuk.
"Geurae..." Kulajukan mobilku dengan kecepatan di atas rata rata. Beruntung hari ini aku bisa pulang kerja lebih cepat karena pekerjaanku sudah selesai kukerjakan. Jalanan sedikit sepi , sangat menarik sekali. Aku bisa dengan cepat sampai rumah. Tidak takut terjebak macet. Saat kecepanku diatas rata rata, dari kejauhan kulihat seorang yeoja. Menyberang dengan seenaknya.
'Cckkiiiiiittttt' bruk...
Sepertinya aku sudah menabraknya. Eotteohkaji? Segera kulangkahkan kakiku menuju depan mobilku. Dan benar saja, yeoja itu terduduk merintih didepan bemper mobilku.
"Yakk... Gwaenchana??? Apa kau terluka?" Tanyaku bertubi dan berusaha membantunya berdiri. Aku tau aku tidak salah dalam insiden ini, karena aku memang melajukan mobilku di jalur yang benar. Walaupun begitu, aku masih punya prikemanusaiaan. Kulihat dia berdiri dan berjalan terpincang menuju tepi jalan. Aku hanya bisa memandangnya. Namun belum sampai di tepi, tiba tiba 'brug' yeoja itu pingsan. Sontak aku terkejut.
"yakk... Agashi...!!! Ireona,,," panggilku dengan menepuk nepuk pipinya. Tanpa menunggu lama, ku gendong dia , kurebahkan di bangku belakang mobilku. Lalu tak lupa koper besarnya yang kuletakan dibagasi.
" Aku tidak bisa membawanya kerumah sakit. Pasti doker disana akan melapor pada appa karena semua dokter di kota seoul ini kenal dengan appaku. Dan Appa pasti menanyaiku dengan banyak pertanyaan kenapa aku bisa membawa seorang yeoja kerumah sakit," gumamku. Perlu kalian tau, appaku adalah seorang dokter dirumah sakit ternama di Incheon.dan koneksinya menyebar luas di semua rumah sakit di korea. Mengingat statusku saat ini sedang lajang. Bukan karena tidak ada yeoja yang suka padaku, namun aku belum menemuka yeoja yang bisa membuat hatiku berdebar kencang!
Tak perlu waktu lama, aku sudah sampai di halaman rumah mewahku. Tak berapa lama, aku berhasil membawanya kekamarku dan kurebahkan tubuhnya pelan. Setelah itu kutinggalkan dia sebentar untuk mengambil sesuatu di dapur.
Author POV
Seorang yeoja yg tengah berbaring di ranjang kingsize itu perlahan membuka mata. Ia nampak bingung dengan sekelilingnya. Ia berusaha mengingat kejadian sebelumya. Sebelum ia berana di tempat asing ini.
"Aarrgg..." Rintihnya ketika beranjak turun dari tempat tidur. Ia melihat pergelangan kakinya yang di perban rapi. Tapi, entah siapa yang melakukan ini semua. Pikir Yunhee.
'Cklek' , suara pintu terbuka. Nampaklah seorang namja dengan stelan kaos putih dan celana training. Namja tampan itulah yang membawa Yunhee kemari.
" Kau sudah bangun? " Tanya namja itu. Yunhee masih sedikit bingung dan takut, sehingga dia hanya menjawab dengan sedikit anggukan.
" Kk..kau siapa?" Tanya Yunhee gugup.
" Aku..? Aku Kyuhyun. Cho Kyuhyun. Maaf, kemarin aku tidak sengaja menabrakmu di jalan. Tapi itu bukan sepenuhnya kesalahanku. Aku mengendarai mobilku dengan kecepatan penuh, tiba tiba kau menyebrang. Tapi beruntung hanya kakimu yang lecet sedikit." Jawab namja bernama Cho Kyuhyun tanpa jeda. Yunhee hanya bisa menunduk.
" Maaf, itu salahku,aku meyebrang tanpa melihat sekitar dulu. Dan terimakasih telah menolongku dan mengobati lukaku." Ujar Yunhee beranjak berdiri mendekati Kyuhyun.
" Yunhee, Kim Yunhee, maaf telah merepotkanmu." Lanjutnya dengan mengulurkan tangan mengajak kyuhyun berjabat tangan.
" Gwaenchana... Sarapan sudah siap, mari kita sarapan bersama." Jawab Kyuhyun.
Di meja makan, Kyuhyun dan Yunhee sarapan dengan suasana hening, hanya dentingan sendok yang beradu dengan piring.
" Kau tinggal dimana? Aku bisa mengantarmu sebelum berangkat kekantor." Tanya Kyuhyun memecah keheningan. Sedang Yunhee nampak menundukkan kepala.
"Mianhae, aku tidak punya tempat tinggal. " Jawabnya setelah lama Kyuhyun menunggu.
" Mwo? Lalu selama ini kau tinggal dimana?" Tanya Kyu lagi.
" Dulu aku memang punya rumah, tapi mereka mengusirku." Jawabnya dengan deraian air mata.
Kyuhyun nampak bingung dengan yeoja ini. 'Mereka? Siapa mereka?' Batin Kyuhyun.
" Geurae, untuk sementara kau bisa tinggal di rumahku. Kau bisa menempati kamar tamu. Akan ku bantu kau membereskan barangmu." Jawab Kyuhyun.
" Aku akan membayar semua kebaikanmu Kyuhyun-si . Gomapta" ujar Yunhee dengan penuh semangat. Kyuhyun hanya bisa membalas dengan senyuman.
"Geurae, kau bisa membayarnya dengan membersihkan rumahku. Kau tau? Rumahku ini lama sekali tidak di bersihkan. " Canda Kyuhyun.
" Dimana keluargamu?" Tanya Yunhee.
" Mereka di incheon. Ayahku seorang dokter disana. Biasanya mereka akan mengunjungiku setiap sebulan sekali." Jawabnya dengan senang hati.
" Aku harus berangkat kerja hari ini. Kau bisa istirahat. Aku pergi mandi dulu." Ujar Kyu lalu beranjak meninggalkan Yunhee yang masih menyuapkan nasi kemulutnya.
Sementara itu di kamar, Kyuhyun nampak berdiri di balik pintu yang ia masuki . Ia memegang dadanya sendiri dengan tatapan shok.
" Kenapa jantungku berdebar begitu kencang saat berhadapan dengan yeoja itu?Apa mungkin aku menyukainya? Maldo andwae, aku barusaja berkenalan denganya. Mana mungkin aku menyukainya. Mungkin ini hanya perasaan senang karena aku akan mempunya teman di rumah." Gumam Kyuhyun.
Yunhee POV
Setelah Kyuhyun pergi bekerja, aku di rumah ini sendiri.Namja itu baik sekali mau memberiku tempat tinggal sementara untuku.
" Aegi-ya... Kau harus mengucapkan terimakasih pada ajushi eoh?" Ujarku sambil membelai lembut perutku yang masih rata.
Untuk membayar ini semua, aku tidak boleh hanya diam melihat keadaan rumah yang bisa di bilang mewah ini terlihat seperti kapal pecah. Kuawali dari mencuci piring bekas sarapan tadi. Setelah itu menyapu dan membersikan lantai.walaupun dengan keadaan yang sedikit pincang karena kakiku terluka.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 18.35. Bukankah ini saatnya untuk membuat makan malam? Yah, akan kubuatkan Kyuhyun makan malam.
Tak lama kemudian aku mendengar suara pintu terbuka, dan mnampaklah namja itu dengan tampang lesu. Mungkin dia lelah dengan pekerjaannya di kantor.
" Kyuhyun-si, mandilah, aku sudah menyiapkan makan malam untukmu." Ujarku penuh semangat.
" Jinjja? Gomawo. Aku akan segera memakanya. Tunggu sebentar. Jangan makan tanpa diriku arra?" Jawabnya lalu berlari ke lantai atas menuju kamarnya.
kyuhyun POV
Kamipun makan bersama. Makanan yang di buat yeoja ini mirip sekali dengan masakan buatan eomma. Kupandangi dia yg sedang asik berkutat dengan sendok garpu dan makan yang dipiringnya. Aku baru menyadari kalau yeoja ini begitu polos, dan... Cantik, rasanya sedikit malu saat aku mengatakan dia cantik. Aneh.
Tapi tunggu, ada apa denganya, kenapa wajahnya pucat, dia juga berkeringat.
" Yunhee-si... Gwaenchana? Kau pucat sekali!" Tanyaku. Ku lihat ia mendongak dan tersenyum.
" Eoh? Jinjja? Mungkin karena lelah membersihkan rumah seharian." Jawabnya dengan mengusap peluh yang hampir menetes di pelipisnya.
" Kau membersihakan rumah? Tadi pagi aku hanya bercanda!!!"
" Tidak apa apa. Hanya itu yang bisa aku lakukan untuk membayar kebaikanmu!"
" Apa aku pernah meminta bayaran padamu? Tidak. Jadi, tidak perlu membayar kebaikanku. Kau anggap saja ini juga sebagai rumahmu. Arra?"
" Mianhae, geurigeu, gomapta Kyuhyun-si." Jawabnya.
Setelah makan malam selesai, aku membantu Yunhee membersihkan piring. Tidak mungkin kan aku langsung meninggalkanya dan membiarkan dia yg terlihat sedang tidak enak badan membersihkan piring kotor sendirian.
" Aarrgg... " Jeritan itu, jeritan Yunhee, ada apa denganya?
" Yakk... Kau kenapa? " Tanyaku saat melihat Yunhee merintih kesakitan dengan mencengkram erap perutnya.
" Apa perutmu sakit? " Tanyaku. Dan dia hanya mejawab dengan anggukan kepala. Aku bingung harus bagaimana.
Akhirnya ku tuntun ia berjalan menuju kamarnya. Untung saja kamarnya ada di lantai satu, jadi tidak perlu menaiki tangga. Kurebahkan tubuhnya di tempat tidur, dan ku hubungi dokter untuk memeriksa Yunhee. -----
Dokter itupun keluar dari kamar Yunhee.
"Apa yang terjadi, kenapa perutnya sakit?" Tanyaku panik, tapi dokter itu malah tersenyum. Apa dia kira aku sedang beracting pura pura panik?
"Nona Yunhee tidak apa apa, dia hanya terlalu lelah. Di tambah dengan kondisinya yang sedang hamil, jadi dia agak sensitif dan ---"
"Ha..hamil?" Potongku
" Ya, nona Yunhee sedang hamil saat ini, dan usianya sudah menginjak bulan ke2, selamat, anda akan menjadi seorang appa!. Anda tenang saja, sekarang nona Yunhee sudah lebih baik, saya permisi dulu" jawab dokter itu lalu beranjak pergi.
"Hamil? Dia hamil? "
TBC
Gimana reader? Bisa memahami ceritanya? Maaf masih kurang ato mungkin masih jauh dari kata baik. Mengingat ini ff aku yang pertama, kuharap kalian memberikan komentar, supaya aku lebih baik lagi dalam pengerjaan chapter 2. Tunggu cerita selanjutnya ya...????? :-D
' I'll Protect You, You're My Everything'
Author: Mhaya_Seulbi92
Cast: kim yun hee, cho kyu hyun, lee dong hae.
Other cast: cari tau sendiri
Genre: romance, sad
Ratting: pg 17
Light: chapter
Disclamer: I hate copas, ini murni imajinasi aku sendiri. Hargai karya orang, I hate silent reader. Jdi tinggalkan koment kalian ya!
Warning : banyak typo beterbangan.
Happy Reading...!!!!!
Yun Hee POV
Entah ini memang takdirku , atau memang nasibku yang selalu tidak pernah merasakan yang namanya keberuntungan. Sejak kecil aku sudah di tinggalkan orang tuaku di panti asuhan. Hingga aku dewasa, tak ada satupun yang mau mengangkatku menjadi anak. Sampai aku memutuskan untuk keluar dari panti, dan mencari jalan hidupku. Aku bekerja paruh waktu untuk menghidupi diriku sendiri yg tinggal di sebuah rumah sewaan kecil .
Suatu hari, aku bertemu dengan seorang pemuda, pemuda yang menurutku err,,, tampan. Di situlah aku merasakan yg namanya cinta pada pandangan pertama. Apa kalian tau rasanya seperti apa? Rarasnya seperti ada jutaan kupu kupu yang beterbangan di perut, senang sekali. Apa lagi saat ternyata orang itu juga mencintaimu, aku merasa akulah satu satunya orang yang bahagia di dunia ini. Lee dong hae, pria tampan yg sangat aku cintai.
" Yun hee-yaa, maukah kau menikah denganku? Aku rasa aku tidak bisa hidup tanpamu" ujarnya kala itu yang berhasil membuatku menitihkan air mata. Air mata kebahagiaan. Kurasa ini takdirku untuk bahagia.
Kalian harus tau, pernikahanku dan Donghae oppa tidak mendapat restu dari eommanya. Eomma Donghae memnganggapku yeoja yg tidak baik karena tidak tau asal usul aku dilahirkan. Meski begitu, Donghae oppa masih tetap menikahiku. walaupun kita tinggal di atap yang sama, eomma Donghae tidak pernah baik padaku. Selalu saja mencari kesalahanku. 6bulan kami menikah, sesuatu yg buruk terjadi pada suamiku. Dia mengalami kecelakaan yg mengakibatkan meninggal seketika di tempat itu. Kalau saja waktu itu aku tidak menyuruhnya untuk membeli buah lemon, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini. Aku selalu merutuki kebodohanku kala itu.
Aku baru menyadari kalau diriku sedang tidak sendiri saat ini. Ada janin yg tumbuh di rahimku.
" Oppa... Kenapa kau meninggalkan kami...?" Tangisku pecah kala itu . Eomma Donghae oppa mengusirku karena menganggapku wanita pembawa sial yang mengakibatkan putra semata wayangnya meninggal. Bukankah aku juga sedih? . Mereka mengusirku begitu saja tanpa mendengarkan penjelasanku. Bahwa aku tengah mengandung benih putra mereka.
Dan di sinilah aku saat ini, dipinggiran jalan dengan menggandeng sebuah koper besar berisikan pakaian dan barang lainya. Padahal hampir saja aku mendapat kebahagiaanku, tapi memang nasibku tidak pernah baik. Aku harus bisa menghidupi diriku dan melindungi calon buah hatiku yang sekarang sudah berusia 2bulan. Kuatkan eomma aegi-ya,,, eomma akan melindungimu sekuat mungkin.
Kyu Hyun POV
Hufh... Sebuah helaan napas panjangku. Rasanya ada puluhan ton batu di punggungku. Ingin rasanya segera ku rebahkan tubuhku di kasur kamarku yang empuk.
"Geurae..." Kulajukan mobilku dengan kecepatan di atas rata rata. Beruntung hari ini aku bisa pulang kerja lebih cepat karena pekerjaanku sudah selesai kukerjakan. Jalanan sedikit sepi , sangat menarik sekali. Aku bisa dengan cepat sampai rumah. Tidak takut terjebak macet. Saat kecepanku diatas rata rata, dari kejauhan kulihat seorang yeoja. Menyberang dengan seenaknya.
'Cckkiiiiiittttt' bruk...
Sepertinya aku sudah menabraknya. Eotteohkaji? Segera kulangkahkan kakiku menuju depan mobilku. Dan benar saja, yeoja itu terduduk merintih didepan bemper mobilku.
"Yakk... Gwaenchana??? Apa kau terluka?" Tanyaku bertubi dan berusaha membantunya berdiri. Aku tau aku tidak salah dalam insiden ini, karena aku memang melajukan mobilku di jalur yang benar. Walaupun begitu, aku masih punya prikemanusaiaan. Kulihat dia berdiri dan berjalan terpincang menuju tepi jalan. Aku hanya bisa memandangnya. Namun belum sampai di tepi, tiba tiba 'brug' yeoja itu pingsan. Sontak aku terkejut.
"yakk... Agashi...!!! Ireona,,," panggilku dengan menepuk nepuk pipinya. Tanpa menunggu lama, ku gendong dia , kurebahkan di bangku belakang mobilku. Lalu tak lupa koper besarnya yang kuletakan dibagasi.
" Aku tidak bisa membawanya kerumah sakit. Pasti doker disana akan melapor pada appa karena semua dokter di kota seoul ini kenal dengan appaku. Dan Appa pasti menanyaiku dengan banyak pertanyaan kenapa aku bisa membawa seorang yeoja kerumah sakit," gumamku. Perlu kalian tau, appaku adalah seorang dokter dirumah sakit ternama di Incheon.dan koneksinya menyebar luas di semua rumah sakit di korea. Mengingat statusku saat ini sedang lajang. Bukan karena tidak ada yeoja yang suka padaku, namun aku belum menemuka yeoja yang bisa membuat hatiku berdebar kencang!
Tak perlu waktu lama, aku sudah sampai di halaman rumah mewahku. Tak berapa lama, aku berhasil membawanya kekamarku dan kurebahkan tubuhnya pelan. Setelah itu kutinggalkan dia sebentar untuk mengambil sesuatu di dapur.
Author POV
Seorang yeoja yg tengah berbaring di ranjang kingsize itu perlahan membuka mata. Ia nampak bingung dengan sekelilingnya. Ia berusaha mengingat kejadian sebelumya. Sebelum ia berana di tempat asing ini.
"Aarrgg..." Rintihnya ketika beranjak turun dari tempat tidur. Ia melihat pergelangan kakinya yang di perban rapi. Tapi, entah siapa yang melakukan ini semua. Pikir Yunhee.
'Cklek' , suara pintu terbuka. Nampaklah seorang namja dengan stelan kaos putih dan celana training. Namja tampan itulah yang membawa Yunhee kemari.
" Kau sudah bangun? " Tanya namja itu. Yunhee masih sedikit bingung dan takut, sehingga dia hanya menjawab dengan sedikit anggukan.
" Kk..kau siapa?" Tanya Yunhee gugup.
" Aku..? Aku Kyuhyun. Cho Kyuhyun. Maaf, kemarin aku tidak sengaja menabrakmu di jalan. Tapi itu bukan sepenuhnya kesalahanku. Aku mengendarai mobilku dengan kecepatan penuh, tiba tiba kau menyebrang. Tapi beruntung hanya kakimu yang lecet sedikit." Jawab namja bernama Cho Kyuhyun tanpa jeda. Yunhee hanya bisa menunduk.
" Maaf, itu salahku,aku meyebrang tanpa melihat sekitar dulu. Dan terimakasih telah menolongku dan mengobati lukaku." Ujar Yunhee beranjak berdiri mendekati Kyuhyun.
" Yunhee, Kim Yunhee, maaf telah merepotkanmu." Lanjutnya dengan mengulurkan tangan mengajak kyuhyun berjabat tangan.
" Gwaenchana... Sarapan sudah siap, mari kita sarapan bersama." Jawab Kyuhyun.
Di meja makan, Kyuhyun dan Yunhee sarapan dengan suasana hening, hanya dentingan sendok yang beradu dengan piring.
" Kau tinggal dimana? Aku bisa mengantarmu sebelum berangkat kekantor." Tanya Kyuhyun memecah keheningan. Sedang Yunhee nampak menundukkan kepala.
"Mianhae, aku tidak punya tempat tinggal. " Jawabnya setelah lama Kyuhyun menunggu.
" Mwo? Lalu selama ini kau tinggal dimana?" Tanya Kyu lagi.
" Dulu aku memang punya rumah, tapi mereka mengusirku." Jawabnya dengan deraian air mata.
Kyuhyun nampak bingung dengan yeoja ini. 'Mereka? Siapa mereka?' Batin Kyuhyun.
" Geurae, untuk sementara kau bisa tinggal di rumahku. Kau bisa menempati kamar tamu. Akan ku bantu kau membereskan barangmu." Jawab Kyuhyun.
" Aku akan membayar semua kebaikanmu Kyuhyun-si . Gomapta" ujar Yunhee dengan penuh semangat. Kyuhyun hanya bisa membalas dengan senyuman.
"Geurae, kau bisa membayarnya dengan membersihkan rumahku. Kau tau? Rumahku ini lama sekali tidak di bersihkan. " Canda Kyuhyun.
" Dimana keluargamu?" Tanya Yunhee.
" Mereka di incheon. Ayahku seorang dokter disana. Biasanya mereka akan mengunjungiku setiap sebulan sekali." Jawabnya dengan senang hati.
" Aku harus berangkat kerja hari ini. Kau bisa istirahat. Aku pergi mandi dulu." Ujar Kyu lalu beranjak meninggalkan Yunhee yang masih menyuapkan nasi kemulutnya.
Sementara itu di kamar, Kyuhyun nampak berdiri di balik pintu yang ia masuki . Ia memegang dadanya sendiri dengan tatapan shok.
" Kenapa jantungku berdebar begitu kencang saat berhadapan dengan yeoja itu?Apa mungkin aku menyukainya? Maldo andwae, aku barusaja berkenalan denganya. Mana mungkin aku menyukainya. Mungkin ini hanya perasaan senang karena aku akan mempunya teman di rumah." Gumam Kyuhyun.
Yunhee POV
Setelah Kyuhyun pergi bekerja, aku di rumah ini sendiri.Namja itu baik sekali mau memberiku tempat tinggal sementara untuku.
" Aegi-ya... Kau harus mengucapkan terimakasih pada ajushi eoh?" Ujarku sambil membelai lembut perutku yang masih rata.
Untuk membayar ini semua, aku tidak boleh hanya diam melihat keadaan rumah yang bisa di bilang mewah ini terlihat seperti kapal pecah. Kuawali dari mencuci piring bekas sarapan tadi. Setelah itu menyapu dan membersikan lantai.walaupun dengan keadaan yang sedikit pincang karena kakiku terluka.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 18.35. Bukankah ini saatnya untuk membuat makan malam? Yah, akan kubuatkan Kyuhyun makan malam.
Tak lama kemudian aku mendengar suara pintu terbuka, dan mnampaklah namja itu dengan tampang lesu. Mungkin dia lelah dengan pekerjaannya di kantor.
" Kyuhyun-si, mandilah, aku sudah menyiapkan makan malam untukmu." Ujarku penuh semangat.
" Jinjja? Gomawo. Aku akan segera memakanya. Tunggu sebentar. Jangan makan tanpa diriku arra?" Jawabnya lalu berlari ke lantai atas menuju kamarnya.
kyuhyun POV
Kamipun makan bersama. Makanan yang di buat yeoja ini mirip sekali dengan masakan buatan eomma. Kupandangi dia yg sedang asik berkutat dengan sendok garpu dan makan yang dipiringnya. Aku baru menyadari kalau yeoja ini begitu polos, dan... Cantik, rasanya sedikit malu saat aku mengatakan dia cantik. Aneh.
Tapi tunggu, ada apa denganya, kenapa wajahnya pucat, dia juga berkeringat.
" Yunhee-si... Gwaenchana? Kau pucat sekali!" Tanyaku. Ku lihat ia mendongak dan tersenyum.
" Eoh? Jinjja? Mungkin karena lelah membersihkan rumah seharian." Jawabnya dengan mengusap peluh yang hampir menetes di pelipisnya.
" Kau membersihakan rumah? Tadi pagi aku hanya bercanda!!!"
" Tidak apa apa. Hanya itu yang bisa aku lakukan untuk membayar kebaikanmu!"
" Apa aku pernah meminta bayaran padamu? Tidak. Jadi, tidak perlu membayar kebaikanku. Kau anggap saja ini juga sebagai rumahmu. Arra?"
" Mianhae, geurigeu, gomapta Kyuhyun-si." Jawabnya.
Setelah makan malam selesai, aku membantu Yunhee membersihkan piring. Tidak mungkin kan aku langsung meninggalkanya dan membiarkan dia yg terlihat sedang tidak enak badan membersihkan piring kotor sendirian.
" Aarrgg... " Jeritan itu, jeritan Yunhee, ada apa denganya?
" Yakk... Kau kenapa? " Tanyaku saat melihat Yunhee merintih kesakitan dengan mencengkram erap perutnya.
" Apa perutmu sakit? " Tanyaku. Dan dia hanya mejawab dengan anggukan kepala. Aku bingung harus bagaimana.
Akhirnya ku tuntun ia berjalan menuju kamarnya. Untung saja kamarnya ada di lantai satu, jadi tidak perlu menaiki tangga. Kurebahkan tubuhnya di tempat tidur, dan ku hubungi dokter untuk memeriksa Yunhee. -----
Dokter itupun keluar dari kamar Yunhee.
"Apa yang terjadi, kenapa perutnya sakit?" Tanyaku panik, tapi dokter itu malah tersenyum. Apa dia kira aku sedang beracting pura pura panik?
"Nona Yunhee tidak apa apa, dia hanya terlalu lelah. Di tambah dengan kondisinya yang sedang hamil, jadi dia agak sensitif dan ---"
"Ha..hamil?" Potongku
" Ya, nona Yunhee sedang hamil saat ini, dan usianya sudah menginjak bulan ke2, selamat, anda akan menjadi seorang appa!. Anda tenang saja, sekarang nona Yunhee sudah lebih baik, saya permisi dulu" jawab dokter itu lalu beranjak pergi.
"Hamil? Dia hamil? "
TBC
Gimana reader? Bisa memahami ceritanya? Maaf masih kurang ato mungkin masih jauh dari kata baik. Mengingat ini ff aku yang pertama, kuharap kalian memberikan komentar, supaya aku lebih baik lagi dalam pengerjaan chapter 2. Tunggu cerita selanjutnya ya...????? :-D
Langganan:
Postingan (Atom)